Kades Bersama Sekdes Diduga Kuat Selewengkan Dana Desa
Tanggamus.–
Rawajitutv.com.- Dana desa menjadi suatu hal yang sangat menggiurkan bagi semua orang untuk melakukan tindakan korupsi, apalagi ranahnya di daerah pelosok.
Terbitnya UU no 6 tahun 2014 tentang desa menjadikan dana desa suatu hal yang sangat menggiurkan karena nilai dana desa mencapai 1 M. Adanya kasus yang menyeret oknum aparatur desa menjadikan pengelolaan keuangan dana desa benar-benar sangat perlu dikawal dan di awasi semua lapisan masyarakat, karena korupsi merugikan keuangan negara dan masyarakat tentunya.
Seperti yang saat ini sedang menjadi sorotan publik, berdasarkan dari berbagai sumber yang dirangkum, desa Kejayaan kec. Talang Padang diduga tidak transparan dalam pengelolaan dana desa sejak 2020 hingga sekarang.
Indikasi korupsi disinyalir dilakukan bersama-sama , pelaksana program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat diduga menjadi sasaran kepala desa bersama bersama perangkat nya dalam mendapatkan ke untungan besar di setiap laporan kegiatan, dengan melakukan penggelembungan harga (Mark up), dan membuat laporan belanja fiktif.
Diwartakan sebelumnya, bantuan peningkatan pengelolaan wanita tani desa /pekon Kejayaan kec. Talang Padang kab. Tanggamus, yang mana diduga kuat telah di (mark up) oleh aparatur desa (sekdes) karena yang di anggarkan oleh desa tidak sesuai fakta di lapangan.
Perangkat desa (sekdes) yang mengelola bantuan kelompok wanita tani, telah menganggarkan untuk bantuan Kelompok wanita tani Rp. 76.467.000, padahal menurut isma nuryana ketua kelompok wanita tani pekon kejayaan, pada media siang itu mengatakan.
” Sejak awal kelompok wanita tani memang sudah di belikan sepatu bot, topi, lebar, dan arit peralatan bertani, pokok semua peralatan di belikan oleh desa apa yang dibutuhkan kelompok, kemudian kalau kelompok mau tanam apa, bibitnya,, pupuk nya, sampai dengan panen, semuanya kelompok minta ke desa. jika di global dari awal sampai saat ini kan sudah panen tuh dua kali, kalo dijumlahkan kira-kira semuanya habislah sekitar 30.000.000, karena kelompok juga dibuatkan baju seragam,” imbuhnya.
Kemudian untuk ketahanan pangan, desa telah menganggarkan 148.500.000. untuk pengadaan bibit alpokat, yang bibit tersebut di bagikan kepada warga desa kejayaan, dan setiap satu rumah masing-masing dibagikan tiga batang bibit alpokat, dan setiap rumah warga sudah menerima bibit alpokat, ” ujar sekdes kepada media siang itu.
Namun sayangnya apa yang telah dikatakan sekdes tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan, karena dari hasil investigasi team dilapangan tidak semua mendapatkan bantuan bibit alpokat dari desa.
Seperti dikatakan seorang kakek (60) tahun kepada media, dirinya tidak pernah mendapatkan bibit alpokat dari desa dari tahun sebelumnya.
” Bibit apa, saya belum pernah mendapatkan bantuan bibit apapun dari kades/desa pak, coba tanya yang lain, ” ujar kakek dengan berbahasa daerah.
Kemudian team kembali bertanya kepada warga lainnya yang berjarak sekitar lima ratus meter dari tempat bertanya sebelumnya.
” saya ga dapet pak, saya gak pernah dapet bantuan-bantuan bibit alpokat dari desa, belum pernah tau kalau ada bantuan bibit alpokat dari desa, tahun kemaren juga saya enggak dapet bantuan apapun pak, ” keluh pria (55) kepada team.
Selanjutnya terkait Perawatan gedung desa, dimana diketahui di setiap tahun nya desa kejayaan selalu menganggarkan dengan jumlah yang luar biasa, pada tahun 2022 desa kejayaan menganggarkan perawatan gedung Rp. (65.171.000). enam puluh lima juta seratus tujuh puluh satu ribu.
Sedangkan di tahun berikutnya pada tahun 2023, desa kejayaan kembali menganggarkan perawatan gedung desa dengan jumlah puluhan juta yaitu Rp. (42.035.000), bahkan pada tahun-tahun sebelumnya pada 2020 dan 2021 pemerintah desa kejayaan pun menganggarkan perawatan gedung dengan jumlah hingga puluhan juta.
Anehnya sekdes saat di wawancarai mengatakan, jika desa membeli laptop, bayar listrik, bayar air, yang di masukan ke anggaran perawatan gedung, namun ketika team menanyakan berapa unite dalam setahun membeli laptop, dan berapa jumlah laptop desa yang ada saat ini, sekdes terdiam saat team menanyakan di tahun berapa pemerintah desa menganggarkan untuk pembelian laptop.
Mendengar pertanyaan team media sekdes sepertinya agak kebingungan, ternyata leptop hanya ada tujuh unit saja. Hal itu di sampaikan oleh perangkat desa yang lain yang ada di ruangan kantor desa siang itu.
” itupun beli laptop nya gak sekaligus ko bang, tahun kemaren dua unit, tahun berapa lagi ya waktu itu dua unit lagi, “ujar perangkat desa itupun seraya mencari-cari jawaban tepatnya kapan pembelanjaan laptop tersebut.
Dan parahnya bertahun-tahun itu-itu saja yang di lontarkan oknum sekdes jika menjawab pertanyaan media, mungkinkah dia lupa jika team selalu mengawasinya sejak tahun-tahun sebelumnya, dan setiap tahun, team pun sengaja menanyakan digunakan untuk apa saja anggaran perawatan gedung desa hingga puluhan juta, namun jawaban sekdes selalu sama.
Di tahun 2023 desa kejayaan telah menganggarkan pengadaan lampu jalan Rp. (37.500.000). tiga puluh tujuh juta limaratus ribu. Saat di team menanyakan berapa unite lampu jalan yang telah di anggarkan dengan jumlah tersebut, kades sontak insomnia dan lupa berapa unite pengadaan lampu jalan yang telah di anggarkan sebagai penerangan jalan desa.
Menariknya, sekdes ketika di wawancarai terkait realisasi anggaran dana desa terlihat sangat risih dan enggan menjawab pertanyaan team siang itu, bahkan melemparkan pertanyaan kepada kades yang tidak masuk kekantor hari itu, karena menurutnya bukan wewenangnya menjawab pertanyaan media karena menurutnya kepala desa lah yang seharusnya berwenang menjawab pertanyaan team saat itu.
Perlu diketahui bahwasanya sekdes kejayaan (Febri) telah menjabat sejak masa kepala desa/pekon lama, masih jaman pak (Destoni), bahkan hingga saat ini sudah berganti kepala desa yang terlantik tahun 2022 Febri tetap saja menjabat skretaris desa kejayaan kec. Talang Padang kab. Tanggamus Lampung, tentunya wanita muda ini sangatlah berpengalaman dalam mengelola ke uangan desa.
Dari rangkaian di atas kuat dugaan sekdes kejayaan korupsikan uang negara sejak 2020 hingga sekarang, dalam hal ini team media sembari menanti pergantian tahun akan terus memantau dan mengawasi terkait desa/pekon kejayaan hingga mendapatkan hasil yang sesuai harapan masyarakat nantinya.
Dan agar kiranya dinas terkait khususnya APIP dapat memanggil kades beserta sekdes kejayaan untuk dilakukan pemeriksaan terkait laporan keuangan desa yang mereka kelola, kuat dugaan telah di Mark up keseluruhan bahkan disinyalir sekdes kerap membuat laporan belanja fiktif agar mendapatkan ke untungan besar demi memperkaya diri.
(Deni Abson)