Jelang Usia 33 Tahun API, Membangun Rumah Bersama Pastoral Indonesia Bagi Kesejahteraan Bangsa.
Jakarta-
Rawajitutv.com.– Asosiasi Pastoral Indonesia (API) sebagai lembaga yang menjadi wadah para pelayan pastoral di Indonesia akan merayakan usia pelayanan 33 tahun (9 Agustus 1991-2024). Perlu diketahui sebagai wujud panggilan pastoral bagi umat, bangsa dan negara Indonesia, peringatan HUT 33th ini mendapatkan momentum bersamaan dengan agenda nasional, Pemilihan Umum Serentak, yang terdiri dari Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah.
Dalam jumpa press yang dihadiri John Ketum API, Citra dan Samuel di gelar di Ukrida, Kampus 1, Gedung E, Selasa 16 Juli 2024. di mana API melihat bahwa agenda nasional ini adalah bagian dari keteraturan bernegara yang di ujungnya bertujuan memberikan kesejahteraan bagi bangsa dan negara, terutama anak-anak bangsa di dalamnya. Hal ini sejalan dengan visi dan misi API yang dipanggil untuk menyejahterakan manusia di tengah-tengah keutuhan ciptaan Allah (ref. Pasal 3 AD API).
Dalam rilisnya menjelaskan bahwa dalam Peringatan 33 Tahun ini, API menyelenggarakan kegiatan The Indonesia International Pastoral Encounter (INDOPASTER) 2024, yang secara khusus mengangkat tema “Pastoral Ministry for the Welfare of the Nation” (Pelayanan Pastoral untuk Kesejahteraan Bangsa), yang akan diselenggarakan pada Kamis Minggu, 8-11 Agustus 2024, di Kampus Universitas Kristen Krida Wacana, Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Kegiatan INDOPASTER 2024 ini merupakan bagian dari Program Kerjasama API dengan UKRIDA (Universitas Kristen Krida Wacana); di satu sisi API mengusung tema pastoral bagi kesejahteraan bangsa dan di sisi lain, UKRIDA melaksanakan visi Tri Darma Perguruan Tinggi yang unggul di taraf nasional dan internasional berdasarkan nilainilai Kristiani. Penyelenggaraan kegiatan INDOPASTER 2024 ini akan mengusung beberapa dimensi tematis yang dikelompokan menjadi tujuh bidang antaranya Pelayanan Pastoral dan Kemajemukan Agama bagi Kesejahteraan Bangsa, Pastoral Ministry for Nation through Politics and Law Affairs, Pastoral Ministry for Nation through Social-Economy and Security Affairs dan lain sebagainya.
Ketujuh bidang utama itu akan dikaji lebih dalam melalui beberapa grup diskusi dengan topik bahasan yang beragam dan aktual. Dengan demikian, peserta akan mendapatkan pembekalan yang cukup untuk melakukan aksi pastoral di tempat kerja maupun pelayanan masing-masing. Tentu saja pilihan tema tentang kesejahteran bangsa ini sudah dipertimbangkan dengan matang. Apalagi, momentum pemilihan umum serentak yang akan berujung pada terpilihnya para pemimpin bangsa.
API terpanggil untuk berkontribusi dalam penguatan dan pemberdayaan umat atau warga negara untuk bersama-sama menjalankan panggilan Pengurus Pusat Didirikan tanggal 9 Agustus 1991 dalam Forum The 4th ICPCC 1991 di Belanda; dan sudah berbadan hukum dengan Akta Pendirian Notaris Yulianto, SH No. 07 tanggal 30 Januari 2013 dan Pengesahan Badan Hukum (Keputusan Menkumham RI No. AHU-114 AH.01.07 TH.2013) tanggal 18 Juni 2013 INDONESIA negara melalui hadirnya pemimpin-pemimpin terbaik yang akan membawa umat/warga menikmati kesejahteraan.
Di sisi khusus, para pemimpin atau pemerintah adalah juga wakil Allah untuk melaksanakan tugasnya di bidang pemerintahan; yang pada akhirnya bermuara pada kesejahteraan bangsa. Memilih pemimpin terbaik sama artinya dengan perjuangan ke arah yang benar untuk menjamin kesejahteraan rakyat! Tak dapat ditolak, bahwa semakin banyak orang yang terdorong apatis dalam agenda-agenda yang menghadirkan para pemimpin baru, semakin kualitas para pemimpin terpilih dipertanyakan jaminannya berkorelasi pada kesejahteraan umat.
”Pemilihan Umum Serentak tak boleh sekadar dipandang sebagai sebuah agenda nasional; melampaui itu, hal ini adalah panggilan untuk ikut bertanggungjawab pada makna kesejahteraan umat,” tutur John Livingstone Wuisan, selaku Ketua Umum Pengurus Pusat API.
John mengemukakan, apatisme atas alasan apapun adalah sebuah kebodohan yang harus diperangi! Alih-alih aksi apatis, API mendorong segenap umat percaya bahwa sesama anak bangsa dari berbagai latar agama dan keyakinan, agar dapat proaktif menyuarakan suara kebenaran dan keadilan sosial. Individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu yang mengalami penderitaan dan/atau pergumulan hidup menjadi perhatian forum INDOPASTER 2024 ini.
Berbagai sudut tinjau adalah sebagaimana menjadi dimensi tematisnya, yaitu kemajemukan agama; pastoral di bidang politik dan hukum; pastoral pada berbagai kegiatan ekonomi, sosial dan keamanan; pastoral di bidang lingkungan hidup; pastoral bagi mereka yang membutuhkan (entah karena perang, kekerasan maupun bencana); penguatan kapasitas pemuda dan perdamaian; dan pengembangan pastoral untuk CPE dan Chaplaincy.
Dengan makin meluasnya cakupan bidang pelayanan pastoral tidak hanya melayani pribadi-pribadi, tapi juga melayani masyarakat dan ikut terlibat menangani masalah di tatanan sosial-kemasyarakatan dan lingkungan hidup maka pembekalan para pelayan pastoral oleh para pakar dari berbagai negara menjadi sangat diperlukan. Apalagi, pelayanan pastoral juga tidak sebatas pada orang atau masyarakat Kristen, namun juga melibatkan orang-orang lintas agama, sebagai insan ciptaan Tuhan.
Itulah juga mengapa lembaga-lembaga pastoral, baik yang ada di Indonesia, seperti Asosiasi Pastoral Indonesia (API), dan jejaringnya di tingkat regional dan internasional, yaitu APCPCC (Asia-Pacific Council on Pastoral Care and Counseling) dan ICPCC (International Council on Pastoral Care and Counseling), juga lembaga pastoral internasional di berbagai negara selalu mengadakan berbagai kegiatan pastoral dan saling bekerja sama untuk meningkatkan kompetensi masing-masing lembaga, di samping melengkapi para pelayan pastoral di masing-masing negara.
Para narasumber forum INDOPASTER 2024 ini melibatkan para pakar dari berbagai negara, baik dalam bidang pastoral maupun para pelaku pembangunan sosial dan kemasyarakatan. Untuk menambah bobot acara ini sudah ada beberapa pembicara dari dalam dan luar negeri yang sudah bersedia ikut berpartisipasi, antara lain:
Pdt. Dr. Liesje A. Sumampouw, ThM (dosen pascasarjana di beberapa STT dan Ketua Komite Pastoral Pusat API), Rev. Prof. Takaaki David Ito, (professor of pastoral care, Sophia University, Japan and former President of ICPCC (International Council on Pastoral Care and Counseling) / APCPCC (Asia-Pacific Council on Pastoral Care and Counseling), Rev. Prof. Vhumani Magezi, PhD; NSW University, Johannesburg, South Africa; current President of ICPCC, current President of AAPCS (African Association for Pastoral Studies and Counseling). Dan lain sebagainya.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana INDOPASTER 2024, dr. Theresia Citraningtyas, Panitia sangat optimistis bahwa kegiatan akan berlangsung sukses. ”Sebagai Pelaksana, Asosiasi Pastoral Indonesia dan UKRIDA akan mempersiapkan segalanya dengan sebaikbaiknya. Diharapkan, kegiatan ini dapat dihadiri sekitar 300 peserta, baik dari dalam maupun luar negeri,” kata dr, Citra.
Undangan dan pemberitahuan sudah disebarkan melalui surat elektronik dan media sosial, termasuk dengan website: www.indopasterapi.net. Pendaftaran pun masih terus berdatangan dari Calon Peserta. Acara INDOPASTER 2024 direncanakan dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia dan dihadiri oleh para pejabat terkait, para pimpinan lembaga, para dosen sekolah tinggi teologi, pimpinan sinode, dan para pelayan (YM)
Editor Romo Kefas
Publisher : Pewarna Indonesia Jawa Barat