Inspektorat Tanggamus Melalui sekretarisnya Gustam Apriyansyah Dalam Waktu Dekat Akan Periksa laporan Pengelolaan Keuangan Desa Kejayaan
Tanggamus.-
Rawajitutv.com.- Viralnya puluhan media online terkait desa Kejayaan kec. Talang Padang kab. Tanggamus terkait dugaan menyelewengkan dana desa mulai masuk babak pemeriksaaan oleh inspektorat Tanggamus.
Dimana telah diketahui didalam pemberitaan tersebut pemerintah desa Kejayaan diduga kuat telah Selewengkan dana desa sejak tahun 2020 hingga tahun 2023.
Berdasarkan data yang dihimpun, hampir semua item kegiatan diduga telah terjadi penggelembungan harga (mark up) terkait laporan pembelanjaan barang bahkan disinyalir banyak laporan belanja (fiktif) sejak lama dilakukan oleh Febri selaku sekdes.
Dalam sambungan telepon What’s App, inspektorat Tanggamus melalui sekretaris nya Gustam Apriyansyah mengatakan.
” Sabar pasti akan kami panggil, secepatnya akan kami periksa terkait laporan keuangan desa Kejayaan, memang seharusnya rabu ini tapi berhubung banyak sekali yang harus kami bereskan terkait laporan akhir tahun, dan kebetulan tim Irban juga tidak ada dikantor (sedang dinas luar-red), insya Allah habis tahun baru langsung kami panggil untuk diperiksa, sabar pasti akan kami panggil, ” ujar Gustam Apriansyah beberapa hari yang lalu.
Bung Junaidi Ketua organisasi wartawan Tanggamus aliansi jurnalis Indonesia (Taji) tegas meminta agar supaya APIP tegak lurus dan konsisten dalam melakukan pemeriksaan terkait laporan pengelolaan keuangan desa Kejayaan yang diduga menjadi lahan korupsi pemerintah desa sejak lama demi memperkaya diri.
” Saya meminta kepada inspektorat Tanggamus supaya konsisten dan tegak lurus dalam melakukan pemeriksaan laporan pengelolaan keuangan desa Kejayaan, dan beberapa media juga akan mengawal terus jalannya pemeriksaan laporan keuangan desa Kejayaan sampai di temukan nya kerugian negara yang sesuai terjadi di lapangan, apabila nanti kerugian negara tidak sesuai pada kenyataan maka kami tidak segan akan melaporkan inspektorat Tanggamus ke APH,” tegas bung junaidi.
(Deni Abson)