Topik Terkini

Bagaikan Superman, Ada Oknum Kakam Grogoti DD, Takut Ketahuan Pinjam kepihak Bank Untuk Menutupinya.

Tulangbawang –

Rawajitutv.com.–Langkah ini pantas di tiru atau tidak telah menjadi perhatian publik.

Beredar informasi diduga ada seorang oknum kepala kampung yang melakukan peminjaman kepada pihak bank untuk melanjutkan kegiatan pembangunan kampung.

Kegiatan pembangunan kampung sudah jelas memakai anggaran dana desa, apa bila mengikuti aturan dari pemerintah pusat atau daerah sudah pasti penggunaan anggaran dana desa itu pasti cukup, dan ada kemungkinan sisa sedikit.

Beda yang di duga terjadi di salah satu kampung yang ada di kecamatan Rawa jitu Selatan (RJS),
Disinyalir Beredar informasi bahwa ada seorang oknum kakam yang dengan terpaksa meminjam Kepihak Bank untuk mendapatkan sejumlah uang untuk Mengantikan anggaran dana desa yang terpakai untuk kepentingan pribadinya.

Hal tersebut disampaikan oleh salah satu kepala kampung yang ada Kabupaten Tulangbawang, beberapa hari yang lalu. Sabtu (27/07).

Kepala kampung yang namanya enggan untuk ditulis mengatakan bahwa, beberapa bulan yang lalu Samsul Hadi kepala kampung Hargo Mulyo kecamatan Rawajitu Selatan mengeluh karena uang untuk kegiatan pembangunan pada akhir tahun 2023 yang lalu habis, jadi ia harus mengadaikan aset milik pribadinya ke Bank untuk melanjutkan pembangunan di kampungnya yang sedang berjalan.

“Tahun ini aku remuk, uang untuk kegiatan pembangunan taman sudah habis terpakai”, kata narasumber yang menirukan ucapan Samsul Hadi kepadanya pada saat obrolan berlangsung.

Narasumber menambahkan bahwa pada saat itu Samsul Hadi terlihat sangat mumet alias pusing dengan permasalahan yang ia hadapi, sehingga ia harus mengadaikan aset milik pribadinya ke Bank untuk melanjutkan kegiatan pembangunan di kampungnya.

Patut dicurigai, ada permasalahan apa sebenarnya yang terjadi dengan kepala kampung Hargo Mulyo, sehingga diduga ia harus berhutang untuk melanjutkan kegiatan pembangunan di kampungnya. Dikemana uang yang sudah dianggarkan untuk kegiatan pembangunan tersebut?.
Sudah kita ketahui bersama bahwa, sebelum kegiatan pembangunan di suatu kampung dilakukan, itu sudah melalui beberapa tahapan, dimulai dari musyawarah dusun (Musdus), musyawarah kampung (Muskam), musyawarah perencanaan pembangunan kecamatan (Musrembang Cam), dan beberapa tahapan lainya sampai dipengajuan.

Dengan rangkaian-rangkaian diatas yang dihadiri oleh orang-orang yang berkompeten di bidangnya lalu semua akan ditetapkan mulai dari besarnya volume, besarnya anggaran dan kapan kegiatan-kegiatan tersebut akan dilaksanakan. Tapi mengapa pada akhirnya untuk pelaksanaan dibeberapa item Samsul Hadi harus berhutang kepada Bank ?.

Diberitakan sebelumnya dan viral dipuluhan media terkait adanya dugaan penyelewengan (Mark Up) pada kegiatan pembangunan yang bersumber dari Dana Desa (DD) di Kampung Hargo Mulyo pada tahan 2018 sampai ditahun 2023.

Contoh sebagian kecil anggaran dana desa yang di duga di rubah dan di tumpang tindih kan mulai Tahun 2018. Rincian sebagian kecil anggaran dana desa di kampung Hargo Mulyo:
— Pernyataan modal Bundes Rp75.000.000.

— Jalan desa Rp359.474.000.
(Penimbunan tanah merah, yang di duga bolak balik di timbun setiap tahunnya) pekerjaan yang paling menguntungkan.

— Pemeliharaan gedung dan Prasarana kantor Rp50.000.000.

Tahun 2019.( Lapangan Volley di duga ditumoang tindih dengan lapangan futsal dengan anggaran ratusan juta rupiah).

Tahun 2020 dana desa dikampung Hargo Mulyo:
— Operasional paud/TK/TPA/TPQ milik desa Rp7.700.000.
— Operasional pos kesehatan desa/polindes milik desa Rp4.400.000.
— Pembersih lingkungan (mobil Ambulance) Rp800.000.
— Penyuluhan bagi tenaga kesehatan dan kelompok warga peduli AIDS. Rp 1.000.000.
— Pembangunan jembatan milik desa Rp210.435.000.
— Operasional pos kesehatan desa Rp7.925.000.
— dst.

Hasil investigasi dan peliputan awak media di kampung Hargo Mulyo beberapa hari yang lalu, ketika akan di koordinasi dengan oknum kakam Samsul tidak bisa terhubungkan di karenakan Hp- dimatikan.
Sabtu (20/07/2024).

Ketika di lanjutkan koordinasinya dengan oknum Sodiq menyatakan :
” Untuk lapangan volley yang di gabungkan/ditimpahkan dengan lapangan futsal sudah di ketahui pihak inspektorat, pihak kecamatan dan pendamping desa, tidak ada masalah menurut mereka.” Ucapnya.
beberapa hari yang lalu.

Rangkaian kejadian seperti yang ditulis diatas yang patut diduga telah terjadi dan melibatkan banyak pihak, sehingga saling lempar kepentingan dan saling menutupi agar sama-sama bisa memyelamatkan diri kelompok.

Kemajuan daerah kabupaten Tulang Bawang sudah di cederai oleh oknum kepala kampung yang yang hanya mementingkan diri sendiri dan kelompoknya ( tanda suatu proses indikasi korupsi secara Berjamaah).

(Tim).

Berita bersambung.
Penulis/Pimpinan Redaksi: Andika.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button